Sabtu, 04 Januari 2014

Tribute to The REV (So Far Away)

Tepat seminggu yang lalu kita semua memperingati 4 tahun kepergian James Owen Sullivan. Sebagai seorang penggemar yang tidak ingin idolanya dilupakan karna waktu,  hanya ini yang bisa gue lakukan.

 Benar kata pepatah,"Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang", yang berarti seorang manusia meskipun sudah tiada lagi, akan selalu diingat jasa-jasa atau malah kesalahan-kesalahannya.





Kalian tentu tahu kan siapa itu James Owen Sullivan? Sengaja gue buat postingan ini karena terinspirasi langsung dari lagu band Avenged Sevenfold dan untuk memperingati kepergian salah satu idola gue .


Sleep tight I'm not afraid
The ones that we love are here with me
Lay away a place for me
'Cause as soon as I'm done I'll be on my way
To live eternally


tentu tahu dong ini kutipan dari lirik dari lagu apa? . lagu ini mereka dedikasikan buat mantan drummer mereka yang telah meninggal tahun 2009 silam.

* Supaya lebih hikmat, maknai liriknya bait per bait dan coba rasakan apa yang meraka rasakan...

Avenged Sevenfold - So far Away (klik untuk mendengarkan)

So Far Away : Tribute to The REV

Lagu ini dalam banget liriknya, mungkin karena diangkat dari real story kali ya, emosinya dapet, melodinya juga mampu imbangi kesakaralan liriknya. Gak akan ada bosen-bosennya tuh buat ngedengerin lagu ini. Beda banget dengan lagu-lagu boyband maho (Ups..!) yang pernah booming di tahun 2013 dan(menurut gue loh..) hanya jual tampang, yang terkadang bawakan lagu-lagu cengeng, gak jelas asal muasalanya (bikin sakit diperut aja xp )

Lanjut dengan kisah dibalik lagu ini.Tapi sebelumnya gue berpesan, ambil hikmahnya dan Buang jauh hal-hal buruk dibalik kisah lagu ini.

Penulis lagu ini adalah Synyster Gates, gitaris Avenged Sevenfold. Selama karirnya lagu inilah yang pertama kali ia ciptakan. Lagu ini awalnya dibuat untuk mendedikasikan kakeknya yang meninggal saat bandnya mengadakan tour. Namun, karena dirasa cocok, maka saat peluncuran lagu ini dijadikan tribute untuk sahabatnya sedari kecil yang juga rekan sebandnya James Owen Sullivan atau lebih dikenal dengan The Rev.





Alm. James The REV Sullivan


The Rev atau James Owen Sullivan lahir pada 10 Febuari 1981 dan merupakan salah satu personel Avenged Sevenfold paling tua di band itu. The Rev sendiri adalah kependekan dari The Reverend Tholomew Plague yang merupakan nama yang ia pilih sebagai nama panggungnnya. Bakatnya sebagai drummer sudah terlihat sejak ia kecil. Dimana dia telah memperoleh sepasang tongkat drum sejak usianya lima tahun. Keudian dia menerima drum miliknya sendiri pada usia sepuluh tahun. Pada tahun 2009, dalam jajak pendapat dari beberapa drumer terbesar di dunia yang dilakukan oleh Majalah Rhythm, The Rev mendapat tempat sebgai drumer ke 41 terbesar sepanjang masa. Selain itu dia juga termasuk pemain Drum terhebat di dunia yg berada di urutan ke-9.

Ditengah prestasinya yang mulai gemilang, pada tanggal 28 Desember 2009 terdengar kabar mengejutkan bagi para penggemar Avenged Sevenfold. The Rev dikarbarkan meninggal, dan semua tidak menyangka dengan kematian mudanya yang dirasa terlalu cepat. The Rev Sullivan ditemukan tewas di rumahnya pada usia 28 tahun. Saat itu kemtiannya masih menjadi misteri. Butuh waktu sekitar setengah tahun untuk memperoleh hasil otopsi. Baru pada tanggal 9 Juni di tahun berikutnya diumumkan bahwa penyebab kematiannya adalah keracunan akibat penggunaan piskotropika yang dicampur - campur, atau sering juga disebut polydrug use atau "cross fading".

Dalam peperikasaan yang dilakukan pada jenazah The Rev ditemukan beberapa zat yang berbahaya seperti Oxycodone, Oxymorphone, Diazepam / Nordiazepam dan etanolOxycodone sendiri adalah penghilang rasa sakit yang biasanya digunakan sebagai pengganti kodein. Sedangkan oxymorphone adalah obat penghilang rasa sakit mirip dengan morfin. Kemudian Diazepam / Nordiazepam adalah obat kecemasan dan etanol adalah minuman keras dalam alkohol. Dalam penyelidikan juga ditemukan bahwa organ hati The Rev juga mengalami pembesaran yang tidak wajar.

Kepergian drummer legendaris ini memukul telak personil Avenged Sevenfold lainnya. Bahkan diawal-awal kematiannya, band ini sempat diisukan bubar. Namun isu itu segera ditepis oleh Avenged Sevenfold dengan masuk dapur studio pada tanggal 17 Februari 2010 bersama dengan mantan drummer Dream Theater, Mike Portnoy, yang juga adalah salah satu drummer idola The Rev.

Walau posisinya dalam  Avenged Sevenfold saat itu telah digantikan oleh  Mike Portnoy, namun tidak serta merta membuat para personil lainnya melupakan kenangan indah bersama The REV. Terbukti dari video klip  yang telah anda tonton sebelumnya,  ekspresi para personil sangat terpukul dengan kepergian the REV, dan posisinya secara harfiah tidak akan tergantikan dalam band  Avenged Sevenfold . Bahkan jika anda teliti dengan video yang dibuat tahun 2011 lalu, beberapa personil rela menato tubuhnya dan menggunaka simbol-simbol untuk mengenang kepergian the REV.

Coba kalian perhatikan, foto-foto ini saya ambil dari potongan video klipnya :

1. Tato di tangan vokalisnya, simbol tengkorak Avenged Sevenfold dengan gaya rambut THE REV. 





* sekedar info, simbol Avenged Sevenfold adalah tengkorak botak bersayap.

2. Tato di leher, dengan tulisan "foREVer"




3. Tulisan di gitar




4. Tulisan di tali selempang bas



*kata 'REV', sengaja dibuat besar dalam kata foREVer

Bagaimana? sekarang kalian sudah tambah yakin kan, tentang video klip lagu ini yang didedikasikan buat sahabat mereka alm. James The REV Sullivan. Begitulah dedikasi yang pantas buat seorang "Sahabat" yang dengan senang hati selalu menemani kita dalam suka maupun duka. Beda dengan  seorang kekasih yang mungkin saja akan dilupakan, saat tak berada di sisinya lagi. Tetapi tidak halnya dengan seorang sahabat yang namanya selalu abadi, sekali pun sudah pergi jauh... 

* Terlepas dari kebiasan buruk THE REV yang justru menjemput ajalnya, angkat topi deh, buat kesetiaan para personil Avenged Sevenfold !
Sedikit tambahan ini lirik lagu dari Avenged Sevenfold :
So Far Away

Never feared for anything
Never shamed but never free
A life that healed a broken heart with all that it could

Lived a life so endlessly
Saw beyond what others see
I tried to heal your broken heart with all that I could

Will you stay ?
Will you stay away forever ?

How do I live without the ones I love ?
Time still turns the pages of the book its burned
Place and time always on my mind
I have so much to say but you’re so far away

Plans of what our futures hold
Foolish lies of growing old
It seems we’re so invincible
The truth is so cold

A final song, a last request
A perfect chapter laid to rest
Now and then I try to find a place in my mind

Where you can stay
You can stay awake forever

How do I live without the ones I love ?
Time still turns the pages of the book its burned
Place and time always on my mind
I have so much to say but you’re so far away

Sleep tight, I'm not afraid
The ones that we love are here with me
Lay away a place for me
Cause as soon as I'm done I'll be on my way
To live eternally

How do I live without the ones I love ?
Time still turns the pages of the book its burned
Place and time always on my mind
And the light you left remains but it's so hard to stay
When I have so much to say and you’re so far away

I love you
You were ready
The pain is strong enough despite
But I'll see you
When He lets me
Your pain is gone, your hands are tied

So far away
And I need you to know
So far away
And I need you to
Need you to know
 


Terima kasih banyak buat teman-teman dari Wikipedia dan Google yang telah menyediakan artikel-artikel dan gambar tentang “the REV” dan Avenged Sevenfold.

Rabu, 25 Desember 2013

Satu Sajak Untuk Kalian

Bertelanjangan kaki menapaki jalan
Diantara kerikil tajam panas matari
Bersama kita lewati semua
Gembira ada, sedih pun datang

Apa kau lihat gugusan bintang di siang hari?
Atau hanya ilusi yang ku lihat sendiri
Wajah terlukis di bintang itu
Terlihat wajahmu, juga wajahku

Apa kau ingat bencana yang menimpa kita?
Atau hanya kenangan yang telah kau lupakan
Kau memberiku semangat juang
Disaat ku lelah dan sudah akan menyerah.

Kita semua satu, tak bisa terpisahkan
Bukan juga mereka yang memisahkan
Kita semua satu, tak akan terlupakan
Bukan juga kita yang berusaha melupakan

Aku ada kau pun ada
Kita ada karna mereka
Tapi kita bukanlah mereka
Dan mereka bukan juga kita 

Senin, 23 Desember 2013

Sajak

musim telah mengganti warna-warna di sekeliling kita setiap waktu 
rasa ini bergetar seperti sekuntum bunga yang tak pernah layu 
aku memikirkan dirimu 

kata-kata yang kita saling mainkan bagaikan melodi yang indah 
aku bahagia memilikimu di dekatku 
sehingga mata yang tengah tersenyum itu takkan menangis 
aku akan melakukannya, sehingga engaku tak dapat melihat bintang-bintang di malam hari 

aku akan menyelimutimu seperti cahaya yang menyirami pepohonan 
itulah kekuatanku, sumpah yang takkan berubah 
mimpi teruslah menjadi mimpi 
aku tak peduli, aku mencintaimu 
aku terbungkus oleh cahaya 
aku hadapi hari esok 
karena kebahagiaan bagaimanapun adalah nyata 

cinta untukmu hidup di dalam diriku 
cinta setiap hari 
demi cinta kau di sampingku 
cinta setiap hari 

meski kenangan sedih telah terkunci 
kau tawarkan dengan lembut tangan halusmu 
aku mendekatimu dengan bahagia, diterbangkan oleh angin yang lembut 
aku terlena oleh hari panjang yang sangat cemerlang 


musim telah mengganti warna-warna di sekeliling kita setiap waktu 
rasa ini bergetar seperti sekuntum bunga yang tak pernah layu 
mimpi teruslah menjadi mimpi 
aku tak peduli, aku mencintaimu 
aku terbungkus oleh cahaya 
hatiku terlumuri oleh pikiran tentang dirimu 

cinta untukmu hidup di dalam diriku 
cinta setiap hari 
demi cinta kau di sampingku 
cinta setiap hari

Sabtu, 21 Desember 2013

Menunggu Jawabmu

Menantang arah angin, Diantara epitaf
Hanya bisa membisu, Diantara kaskada

Sampaikah surat yang di bawa oleh angin?
Yang aku titipkan sehari lalu
Ataukah hancur oleh peluru air?
yang membasahi bumi malam lalu

Tersayat habis sudah tubuhku
Darah enggan tetap di tubuh
Masihkah kau enggan menjawab?
Biar aku habis di buru waktu

Minggu, 01 Desember 2013

Hujan

Aku membuka jendela kamarku saat hujan mulai turun, menghirup napas dalam semampuku, menikmati aroma tanah kering yang baru saja tersiram air hujan. Tetes-tetes anugrah tuhan yang satu ini selalu bisa membuatku nyaman. Aku pun tersenyum tanpa di sadari.

Untuk mendeskripsikan kecintaan ku pada salah satu ciptaan dan karunia terindah yang di beri tuhan ini rasa nya sudah tak perlu lagi, ini adalah wujud nyata dari sumber kebahagiaan ku. Hujan menyelipkan segala rasa termasuk duka. Namun aku memilih bahagia sebagai kadar yang paling banyak di dalamnya.

Lewat hujan aku belajar banyak hal, memaknai sebuah pesan bisu lewat karya Tuhan yang paling indah. Misalnya, kesedihan. Perasaan itu hadir saat ada awan hitam menggeser awan putih, awan itu menimbulkan efek yang menakutkan lewat hujan yang sangat deras dan lewat gemuruh petir yang memekakan. Namun awan itu hadir hanya sebentar, awan itu sedang menguji kita, dia ingin melihat apakah kita akan tetap tinggal dan menunggunya reda atau pergi menembusnya. Atau mungkin sebagian orang akan menikmati kehadiran nya, kita tidak tahu. Perlahan awan itu bergerak pergi meninggalkan sisa-sisa gerimis, awan putih mulai hadir kembali. Hujan dan awan merupakan satu kesatuan yang ku kagumi. Bahkan Tuhan menyelipkan pelangi di dalamnya, menambah keindahan lukisan alam yang memesona. Entah siapa yang memulai, semua orang tahu pelangi akan hadir beriringan setelah badai reda. Setiap orang memaknai nya seperti itu, tapi kenapa kita tak pernah tahu jika kita bahkan bisa menari di tengah iringan badai, memaknai segala nya semudah mungkin karena meyakini satu hal, badai singgah tak akan lama, maka nikmatilah.

Hujan itu diciptakan untuk banyak hal, salah satu nya untuk menumbuhkan kehidupan. Tanpa hujan, tidak akan ada tumbuhan yang tumbuh. Hujan turun, menggenang lalu pergi lagi. Segala ciptaan Tuhan yang datang akan pergi lagi. Hujan pun tidak akan pernah tau kapan ia diciptakan dan kapan ia kembali, seringkali kita melihat langit yang cerah tiba-tiba hujan turun tak lama lalu reda. Hujan pun tak tahu harus hadir dalam keadaan seperti apa. Apakah hujan bisa memilih ingin diturunkan dimana? Di atas aspal? Di atas kuburan? Di atas sungai atau laut? Atau di atas padang rumput? Hujan tidak tau, yang hujan tau titik air nya sebagian akan menggenang lalu hilang. Yang ia tahu, ia telah menjalankan tugasnya dengan baik.

Seringkali aku mengabaikan hal-hal kecil yang patut aku syukuri kehadiran nya, karena segala hal Tuhan ciptakan dengan sebuah alasan, dengan sebuah makna besar yang terkandung di dalamnya karena alam pun merupakan guru kita. Guru yang dapat memberikan makna tentang segala aspek kehidupan dari sudut pandang sekecil apapun itu.


Aku menutup jendela kamarku saat gerimis itu mulai reda. Rasa syukur ku selalu bertambah setelah aku melihat hujan. Kerinduan ku perlahan terobati.

Selasa, 05 November 2013

Cara menulis Novel untuk Pemula

Gua mau berbagi sedikit ilmu nih tentang kiat” membuat novel untuk pemula atau kaum awam.  Ada 4 step atau 4 cara dalam proses penulisan atau pembuatan sebuah novel, semua udah gua rangkum dan gua kemas sesederhana mungkin agar mudah dipahami ...
Keempat Step-nya adalah :

SATU
Tulis apa yang lu ketahui. Tulis pengalaman pribadi lu. Itu adalah cara menulis novel yang gampang dan baik. Tetapi jika lu ingin menulis tentang sesuatu di luar pengalaman diri lu sendiri, berarti lu harus mengerjakan lebih banyak PR.
Sebetulnya tidak masalah jika lu ingin menulis cerita yang diluar pengalaman sendiri, tapi lu harus mengetahui dan cukup bisa memahami tentang hal yang akan lu tulis itu. Misalnya lu ingin membuat novel dengan latar belakang luar negeri, negara Turki misalnya, setidaknya lu harus udah membaca hal-hal yang berkaitan tentang Turki. Apa makanan khasnya, bagaimana sejarah bangsanya, apa bahasanya, bagaimana gaya hidupnya, bagaimana tata krama yang lazim digunakan. Intinya lu harus sedikit melakukan observasi tentang turki tentang Turki.
Atau lebih bagusnya lu udah pernah ke sana jadi lu bisa lebih meresapi dan lebih tahu keseharian di sana.
DUA
Jangan tulis semua yang lu tahu. Tulislah setiap karakter sampai terlihat senyata mungkin. Sebab pembaca dari novel lu gak mau  membaca profil biografi lengkap dari setiap karakter. Tulis aja secukupnya, sesuai dengan keperluan cerita.

TIGA
Jangan hanya menyebutkan tapi buatlah adegan. Misalnya lu pengen menulis tentang rumah tangga yang bermasalah. Si Istri mengetahui Si Suami telah berselingkuh dengan wanita lain. Terjadilah pertengkaran hebat antara suami istri. Buatlah adegannya.

Pembaca lu pengen melihat dan mendengar pertengkaran itu. Jangan hanya menyebutkan. Tapi tampilkan kepada pembaca apa yang sang istri katakan. Dan apa jawaban suaminya. Tampilkan bahasa tubuh mereka. Tampilkan reaksi anak mereka yang menyaksikan pertengkaran itu. Tampilkan noda hitam di dinding setelah sang istri melempar gelas berisi kopi. Dan adegan lainnya.
Kalau lu membuat adegannya sehidup mungkin, maka lu akan membuat pembaca novel buatan lu seolah sedang menonton sinetron atau film. Dan itu baik karena pembaca akan menyukai novel lu itu.
EMPAT
Tulis ringkasan novel lu dalam satu paragraf. Jika lu merasa adanya kejanggalan dalam menulis ringkasan itu berarti ide-ide lu belum cukup terfokus. Dan lu harus menambahkan kekurangan itu.
Dan yang terpenting lu punya niat buat nulis dan jangan pernah menyerah di tengah jalan karna buat bisa membuat novel memerlukan semangat dan daya juang yang tinggi serta jangan lupa berdoa kepada Tuhan yang maha esa .

Nah itu dy keempat caranya semoga bisa di pahami dan di mengerti....

Terima kasih ...

Kamis, 31 Oktober 2013

Masa - Masa Indah Di Kampus

Namaku mariel al fahd, panggilan ku riel. kadang ri. aku kuliah di akademi bahasa indonesia jurusan sastra indonesia. semester 2.
jam di dinding kelasku menunjukkan pukul 2.30 siang. berarti sebentar lagi, kuliah bakal kelar. “benar juga tepat pukul 2.35 bel pun berbunyi menandakan jam kuliah sudah selesai. “fiuhh, selesai juga akhirnya,” “ri lo berniat mau ke mall gak? hari ini?” tanya ninah sahabatku. “enggak, kenapa emang?” “ya gue mau nebeng, secara kan lo pake mobil dianter supir lo, iya kan?” ujarnya sambil merangkulku. “kayaknya kali ini supirku gak bisa jemput deh, papiku ada urusan ke luar kota jadi papiku minta di supirin. kali ini aku naik angkot and langsung pulang.” “ohh gitu. kalau naik angkot sih, enggak deh, gue minta anter nedo aja. dahh riel..” ujarnya sambil berlari ke parkiran motor. “hmm, dasar ninah..”
Aku pun nunggu angkot di depan kampus yang hampir 1/2 jam gak dateng-dateng. tiba-tiba mobil soluna hitam lewat di depanku dan berhenti. “mariel, lagi ngapain? kok siang-siang gini kamu masih di depan kampus.” pak shohiby, batinku. “nunggu angkot pak.” ucapku singkat. “ayo naik aja, biar bapak anter.” “ohh enggak usah pak, nanti juga lewat angkotnya saya gak mau ngerepotin bapak.” ujarku lagi. “udah gak pa pa, ayo masuk.” “ya udah deh kalau gitu.” aku pun masuk dan duduk di belakang.
“gimana kuliah kamu hari ini?” pak shohiby memulai pembicaraan. “baik pak. tambah susah.” “yah kamu harus banyak belajar, cita-cita kamu jadi seorang penulis kan?” “iya.” “panggil pak jihad aja, enggak usah terlalu formal.” “iya pak”. selama di perjalanan sesekali pak jihad melirikku sambil tersenyum. “oh ya rumah kamu di mana ya mariel?” tanya pak jihad. “di perumahan taman kota I, pak, masuk komplek situ, pagar biru, no 11.” “oh perumahan taman kota I, kok bisa kebetulan gitu ya?” “maksud bapak?” “saya tinggal di taman kota II.” “hah? masa? wah tetangga jauh pak” candaku.
Sesampainya di depan rumahku. “bapak mau mampir?” tawarku “maksih kapan-kapan saja. bapak pamit ya. mari..” “iya pak”, aku pun masuk ke rumah ku. “siapa tadi? pacar mu dek?” tanya kak abu. “ada dehh mau tau aja.” “eh dek, kamu jangan sembarangan jalan sama orang yang enggak di kenal.” “ehh siapa juga yang jalan sama orang yang gak dikenal, orang tadi dosen riel kok, kakak sirik aja, makanya cari pacar, jangan cuma bisanya browsing aja terus…” ucapku sambil mengambil air minum di kulkas.” “oh, dosen kamu? dosen apa dosen?” goda kak abu sambil memandangku penuh curiga. “yah dosen lah..” “udah ah kakak, godain riel terus” ucapku sambil naik ke kamarku.
“kok aneh ya, kayaknya aku naksir deh sama pak jihad, secara dia dosen termuda di kampus ku, dibandingkan dengan pak andi yang super kiler itu jauh banget. pak jihad orangnya lebih tenang, dan keren pastinya.” tiba-tiba handphoneku bunyi membuyarkan lamunanku “ya hallo, siapa nih?” “ini gue ninah.” jawabnya “ada apa nin?” “enggak, lo dianter ya sama pak jihad?” “hah? lo tau dari mana?” “yah tau aja. jangan-jangan lo cinlok sama pak jihad.” “cinlok? bahasa lo… sinetron banget, lo kata kita lagi casting.” “ahh elo, ri itu kan cuman istilah.” “oke deh pulsa gue udah mau abis nih, gue tutup dulu oke. bye,” “oke bye”. tiba-tiba ada yang mengetuk pintu “mariel, gak makan malem dek?” “gak laper, kakak duluan aja, abis papi gak ada, jadi terasa kurang lengkap.” “loh kok kamu jadi ngomong kayak gitu. papi kan kerja” “papi gak peduli sama kita.” “mariel, kamu enggak boleh ngomong kayak gitu, papi ngelakuin semua itu demi kita anak-anaknya. dan juga mami.” “mami? mami kan selalu sibuk sama urusan arisan, dan kateringnya mana punya waktu mami buat makan bersama kita.” “dek, please.. jangan ngomong gitu.” “udah ah kakak keluar sana gangguin mood riel aja.” dorongku menuju pintu kamarku dan buru-buru aku menutup pintu kamar ku dan kukunci. “maafin riel kak, riel cuman ngerasa bosen aja setiap saat kita selalu makan malem berdua. riel pengen kita berempat makan bersama. tapi kayak nya itu cuma sekedar keinginan yang gak akan pernah terwujud”.